Gambaran Model Konseptual
Keperawatan Menurut Imogene King
King mengawali teori ini melalui
studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan
beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan
induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi
yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka
kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. King mengidentifikasi
kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja
sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai
asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya
(Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan
lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi
manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu
individu dan kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual
(Conceptual Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan
Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals),
interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri,
organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).
A.
Asumsi Model
Konsep dan Teori Imogene M. King
King mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit
maupun implisit.
1.
Asumsi eksplisit
a. Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan tujuan untuk
kesehatan manusia.
b. Individu adalah sosial,
rasional, reaksi, penerimaan, kontrol, berorientasi pada kegiatan waktu.
c. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai
klien serta perawat.
d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi,
berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas dan menerima atau menolak
keperawatan.
e. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan
informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka
membuat atau mengambil keputusan.
f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak
sama.
2.
Asumsi implisit
a. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
b. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam
pembuatan atau pengambilan keputusan.
c.
Individu mempunyai hak untuk
mengetahui tentang dirinya sendiri.
d.
Individu mempunyai hak untuk
menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
B.
Model Konsep dan
Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem
1.
Sistem Personal
Menurut King setiap
individu adalah sistem personal (sistem
terbuka). Untuk sistem
personal konsep yang relevan adalah persepsi (perception), diri (self),
pertumbuhan dan perkembangan (growth and development), citra diri (body image), ruang (space), dan
waktu (time).
a.
Persepsi (perception)
Persepsi adalah gambaran
seseorang tentang objek, orang dan kejadian-kejadian. Persepsi berbeda dari
satu orang ke orang
lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang,
pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau
dialami oleh semua, selektif untuk semua orang, dansubjektif atau personal.
b.
Diri (self)
Diri adalah bagian dalam diri
seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri adalah individu atau
bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah individu yang dinamis,
sistem terbuka dan orientasi
pada tujuan.
c.
Pertumbuhan dan perkembangan (growth
and development)
Tumbuh kembang meliputi
perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubahanini biasanya terjadi
dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi, dan sumbangan fungsi genetik, pengalaman yang
berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai proses
diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.
d.
Citra diri (body
image)
King mendefinisikan citra
diri sebagai cara bagaimana
orang merasakan tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.
e.
Ruang (space)
Ruang adalah universal sebab
semua orang punya konsep ruang, personal atau subjektif, individual,
situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu,
transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi.
Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah,
didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan perilaku orang yang menempatinya.
f.
Waktu (time)
King mendefisikan waktu
sebagai lama antara satu
kejadian dengan kejadian yang lain, merupakan pengalaman unik setiap orang
2.
Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem
interpersonal terbentuk oleh interaksi antar manusia.
Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan
empat orang disebut GROUP. Konsep yang relevan dengan sistem
interpersonal adalah interaksi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.
a.
Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku
yang dapat diobservasi oleh dua
orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.
b.
Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi
sebagai proses dimana informasi
yang diberikan dari satu orang ke orang lain baik langsung maupun tidak
langsung, misalnya melalui telepon, televisi atau tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah verbal, non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal,
dan dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam
menyampaikan ide-ide satu orang ke orang lain. Aspek perilaku nonverbal yang
sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak, postur,
ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.
c.
Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah
unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal berdasarkan persepsi
mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka mempunyai pengalaman atau
rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.
d.
Peran
Peran melibatkan sesuatu yang
timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi dan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi perilaku yang di harapkan pada
orang yang menduduki posisi di sistem sosial, prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang
berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau
lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.
e.
Stress
Definisi stress menurut King
adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia berinteraksi dengan
lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan
perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorang
dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis
sehubungan dengan sistem terbuka
yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang
temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, individual, personal, dan subjektif.
3.
Sistem Sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai
sistem pembatas peran organisasi
sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai
dan mekanisme pengaturan antara praktik-praktik dan aturan
(George, 1995). Konsep yang relevan dengan sistem sosial adalah
organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.
a.
Organisasi
Organisasi bercirikan struktur
posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan pengaturan formal
dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau
organisasi.
b.
Otoritas
King mendefinisikan otoritas
atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi yang timbal balik
dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi
definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi sertaberhubungan dengan wewenang.
c.
Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal,
situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam organisasi, dibatasi
oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.
d.
Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan
keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan, orang,
universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus
menerus, dan berorientasi pada tujuan.
e.
Status
Status bercirikan situasional,
posisi ketergantungan, dan dapat
diubah. King mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok
atau kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan
mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan
kewajiban.
Ketiga sistem tersebut membentuk
hubungan personal antara perawat dan pasien/klien. Hubungan perawat dan
pasien/klien merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, di mana
proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan pasien/klien
dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem
asuhan kesehatan yang berlaku. Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi
untuk membantu pasien/klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi
positif terhadap lingkungan.
C.
Konsep Utama
Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King
1.
Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa
mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang
dinamis sebagai individu disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini bersatu dalam kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta
ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu
komunitas atau masyarakat.
Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga
kebutuhan pokok :
a) kebutuhan
informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan dapat
digunakan.
b) Kebutuhan
untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.
c) Kebutuhan untuk
perawatan ketika manusia tidak dapat membantu/merawat diri mereka sendiri.
2.
Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis,
yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit,
dengan menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu
untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal.
3.
Konsep Lingkungan
Menurut King
lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam masyarakat yang saling berinteraksi dengan sistem lainnya secara
terbuka. Merupakan kekuatan dinamis yang mempengaruhi
perilaku sosial, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Lingkungan merupakan suatu sistem terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan
keberadaan manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan
internal dengan penukaran energi yang diatur secara terus menerus terhadap
perubahan lingkungan eksternal.
Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi
manusia, dan melibatkan :
a) Lingkungan internal:
mengubah energi untuk memungkinkan orang untuk menyesuaikan diri dengan terus
menerus perubahan lingkungan eksternal.
b) Lingkungan
eksternal: melibatkan organisasi formal dan informal. Perawat adalah
bagian dari lingkungan pasien.
4.
Konsep Keperawatan
Keperawatan
didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan interaksi perawat dan
klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi
keperawatan. King menyampaikan pola
intervensi keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang
menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, meneta pkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi.
Transaksi:
·
Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi
akan terjadi.
· Jika perawat dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis maka tujuan tercapai.
·
Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan
keefisienan keperawatan tercapai.
· Jika interaksi perawat dan pasien/klien berjalan baik maka tumbuh kembang dapat ditingkatkan .
· Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka transaksi
terjadi.
·
Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.
· Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian tujuan terjadi.
Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan
fungsi perawat professional
1.
Tujuan perawat
Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan
mereka, sehingga mereka dapat berfungsi dalam peran mereka.
2.
Domain perawat
Termasuk mempromosikan, memelihara, dan memulihkan
kesehatan, dan merawat orang sakit, terluka dan sekarat.
3.
Fungsi perawat professional
Untuk menginterpretasikan informasi dalam proses
keperawatan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan
keperawatan. King berkata dalam teori nya, seorang perawat profesional,
dengan pengetahuan khusus dan keterampilan, dan klien yang membutuhkan
perawatan, dengan pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah pribadi,
bertemu sebagai orang asing di lingkungan alam. Mereka saling
berinteraksi, mengidentifikasi masalah, menetapkan dan mencapai tujuan.
D.
Teori Imogene M.
King dalam Proses Keperawatan
1.
Pengkajian
a. Terjadi selama
interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat membawa
pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klien membawa pengetahuan
tentang diri dan persepsi masalah yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.
b.
Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien, diantaranya adalah :
· Tingkat
tumbuh kembang.
· Pandangan
tentang diri sendiri.
· Persepsi
yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data terhadap status
kesehatan.
· Pola
komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan persepsi, untuk interaksi
dan transaksi.
·
Sosialisasi
2.
Diagnosa Keperawatan
a. Dibuat
setelah melakukan pengkajian.
b. Dibuat
sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
c.
Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa
keperawatan.
3.
Perencanaan
a. Dibuat
berdasarkan dengan keperawatan.
b.
Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah
tersebut dilakukan.
c. Dalam
perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan tujuan dan membuat
keputusan.
d. Merupakan
bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjurkan ikut serta
dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.
4.
Implementasi
a. Dalam
keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktual untuk mencapai
tujuan.
b. Dalam
pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.
5.
Evaluasi
a. Merupakan
gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai.
b. Dalam
evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan
tersebut.
By:
Ike Nurjannah