Senin, 22 Oktober 2012

menghitung nafas


MENGHITUNG HARGA NAFAS KITA
Bernafas, mungkin sudah dianggap bisa dan tidak lagi menarik dibahas oleh sebagian orang. Pasalnya, sejak bangun tidur sampai terlelap, manusia tak lepas dari kegiatan mengambil udara di alam bebas ini. Namun, pernahkah kita memperhatikan bagaimana nikmat Allah ini sebenarnya bernilai miliaran rupiah? Tak perlu menghitung kegiatan bernafas secara keseluruhan yang melibatkan berbagai organ tubuh, cukup kiranya menjumlah rupiah dari setiap udara  yang dihirup.  Sekali bernafas, umumnya manusia memerlukan 0,5 liter udara. Bila perorang bernafas 20 kali setiap menitnya, berarti udara yang dibutuhkan sebanyak 10 liter. Dalam sehari, setiap orang memerlukan 14.400 liter udara. Lalu, berapa nilai tersebut bila dirupiahkan? Sebagaimna diketahui, udara yang dihirup manusia terdiri dari beragam gas, semisal oksigen dan nitrogen. Keduanya berturut-turut 20% dan 79% mengisi udara yang ada di sekitar manusia. Bila perbandingan oksigen dan nitrogen dalam udara yang manusia hirup sama, maka setiap kali bernafas manusia membutuhkan oksigen sebanyak 100ml dan 395ml lainya berupa nitrogen. Artinya, dalam sehari manusia menghirup 2.880 liter oksigen  dan 11.376 liter nitrogen.
Jika harga oksigen yang dijual saat ini adalah Rp 25.000,00  per liter dan biaya nitrogen per liternya Rp 9.950,00 (harga nitrogen $ 2.75  per 2,83 liter, data nilai tukar dollar Bank Indonesia pada 9 November 2009), maka setiap harinya manusia menghirup udara yang sekurang-kurangnya setara dengan Rp 176.652.165,00. Dengan kata lain, bila manusia diminta membayar sejumlah udara yang dihirup berarti setiap bulannya harus menyediakan uang sebesar 5,3 miliar rupiah. Dalam setahun, manusia dapat menghabiskan dana 63,6 miliar rupiah.
Itu hanya jumlah uang yang diperlukan dalam setahun. Bila dihitung seluruh kebutuhan seumur hidup, pastilah nilainya lebih mencengangkan lagi. Sungguh, Allah Maha Pemurah atas segala karunia-Nya. Tak terkecuali nikmat Allah dari udara yang digunakan manusia sebagai bahan bernafas setiap saatnya.
Udara yang melimpah ruah di alam adalah bukti kasih sayang Allah yang luar biasa. Sekumpulan gas tersebut diberikan Allah kepada manusia dengan Cuma-Cuma. Tak sepeser pun dipungut dari manusia atas nikmat yang amat penting tersebut. Oleh karenanya, sudah sepantasnyalah manusia bersyukur kepada Sang Pencipta. Dia-lah Rabb yang mengurus kita di siang dan di malam hari sebagaimana firman Allah, “Katakanlah: ‘Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari selain (Allah) Yang Maha Pemurah?’...”(Q.S Al-Anbiya’:42).

By: Diyah Asmawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar